Pages

Powered By Blogger

Rabu, 31 Oktober 2012

Dasar Biologis Perilaku


DASAR BIOLOGIS PERILAKU
TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI UMUM
Dosen Pengampu : Eva Latipah M. Si.

                                 
DISUSUN OLEH :
Fera Eka Widayanti
11480014
Semester III PGMI-A

Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
2012





Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan bimbingan-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah dengan judul “Dasar Biologis Perilaku”  merupakan tugas yang harus di selesaikan sebagai syarat untuk mendapatkan nilai.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu, teman-teman, dan keluarga yang telah mendukung dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saran dan kririk yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.  Semoga Allah memberkahi setiap niat atas segala yang kita lakukan. Terimakasih .
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.






                                                                                    Yogyakarta, 02 September 2012


                                                                                                  Penulis


A.    LATAR BELAKANG MASALAH

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam kaitannya dengan lingkungan di sekitarnya. Secara harfiah psikologi diartikan sebagai “ilmu jiwa”. Didalam psikologi banyak di pelajari tentang berbagai macam ilmu jiwa, perilaku manusia dan tingkah laku seseorang terhadap lingkungan sekitarnya.
Dalam ilmu psikologi juga membahas tentang dasar biologis perilaku, dasar biologis perilaku meliputi pengaruh interaksi gen, evolusi, dan lingkungan terhadap perilaku. Selain itu terdapat pula penjelasan tentang pengaruh  system syaraf dan otak terhadap perilaku.
Dalam makalah ini, yang di bahas adalah pengaruh interaksi gen, evolusi, dan lingkungan terhadap perilaku dan pengaruh  system syaraf dan otak terhadap perilaku. Perilaku setiap manusia itu berbeda beda sekalipun itu anak kembar, pasti ada perbedaan di antara mereka. Pada umumnya perilaku seseorang terbawa sejak dari lahir, dan seseorang mempunyai sifat sifat khas terhadap dirinya masing masing.
Dalam tubuh manusia terdapat pula system syaraf , yang bisa mengendalikan seseorang untuk bertingkah laku sebagaimana yang manusia lakukan. System syaraf berfungsi untuk mengkoordinasi tingkah laku seseorang. Sedangkan otak terdapat beberapa bagian dan system syaraf berada di dalam bagian bagian otak.  

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah pengertian gen,  evolusi dan lingkungan terhadap perilaku?
2.      Bagaimana pengaruh interaksi gen, evolusi dan lingkungan terhadap perilaku?
3.      Apa pengertian system syaraf dan otak?
4.      Bagaimana pengaruh system saraf dan otak terhadap perilaku?




C.     KAJIAN TEORI
1.      Pengertian Gen, Evolusi dan Lingkungan Terhadap Perilaku
a.       Pengertian Gen
Gen, unit informasi genetik, adalah segmen pendek dari”tangga rumah” DNA. Gen bertindak sebagai cetak biru bagi sel untuk mereproduksi gen itu sendiri dan menghasilkan protein yang mempertahankan kehidupan.
Masing-masing dari kita memulai kehidupan sebagai suatu sel tunggal yang beratnya kira-kira seperduapuluh juta ons. Potongan benda yang sangat kecil ini menyimpan kode genetika kita, informasi tentang akan menjadi siapa kita. Intruksi ini mengatur pertumbuhan dari sel tunggal itu menjadi seseorang yang terdiri dari bertriliyun-triliyun sel, yang masing-masing berisi satu tiruan (replica) kode genetic asli yang sempurna.[1]
b.      Pengertian Evolusi
Evolusi bersal dari bahasa latin yakni Evolvo yang artinya membentang. Pengertian sesungguhnya adalah perubahan berangsur ataupun pelan-pelan. Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan- perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.[2]
Terdapat pula engertian lain dari sebuah buku psikologi yang berjudul “Psychology the Science of Mind and Behavior” evolusi dapat diartikan dengan, Evolution is a change over time in the frequency with which particular genes and the characteristics they produce occur within an interbreeding population.[3] Yang artinya adalah, Evolusi adalah perubahan dari waktu ke waktu dalam frekuensi tertentu dan karakteristik yang mereka hasilkan terjadi dalam populasi perkawinan.
c.       Pengertian Lingkungan Terhadap Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.[4]
2.      Pengaruh Interaksi Gen, Evolusi dan Lingkungan Terhadap Perilaku
Interaksi Gen, Evolusi dan Lingkungan sangat berpengaruh sekali terhadap perilaku seseorag. Yang disebutkan dengan tiga cara berinteraksi pada setiap individu, yaitu secara pasif, evokatif dan aktif. Interaksi pasif terjadi ketika orang tua yang secara genetic terkait dengan anak member suatu lingkungan pengasuha bagi anak. Interaksi evokatif terjadi karena genetipe seorang anak memperoleh tipe lingkungan fisik dan social tertentu. Sedangkan interaksi aktif terjadi ketika anak-anak mencari/memilih lingkungan yang mereka rasakan sesuai dengan menggugah minat. Memilih relung berate menemukan suatu tempat atau setting yang sesuai, khususnya dengan kemampuan otak.[5]
3.      Pengertian System Syaraf dan Otak
a.       Pengertian System Syaraf
Badan sel dari sebagian besar neuron terletak di otak atau sumsum tulang belakang. Akson yang memanjang pada beberapa neuron menyalurkan informasi, baik yang masuk dari organ indera maupun yang keluar menuju ke otot. Beberapa dari akson-akson ini ada yang mempunyai panjang lebih dari satu meter dan terkait di dalam berkas yang disebut saraf. Berkas saraf ini meninggalkan otak atau sumsum tulang belakang melalui lubang di tengkorak di sebut sebagai saraf otak, sedangkan berkas saraf yang lain terletak di antara vertebra tulang belakang  dan disebut saraf spinal. Hampir semua berkas saraf memiliki neuron motor dan neuron sensor.
Otak dan sumsum tulang belakang terdiri dari hampir semua badan sel saraf, dan karenanya keduanya secara bersama-sama dinamakan system saraf pusat, sedangkan jaringan yang terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang disebut system saraf periferi.[6]
System saraf terbagi menjadi dua yaitu system saraf pusat yang terdiri dari sel-sel syaraf di otak dan sumsumm tulang belakang, serta system syaraf tepi (perifer) yang terdapat pada semua organ lain dalam tubuh.
System saraf pusat berfungsi mengkoordinasi perilaku. Perilaku yang kompleks dikoordinasi oleh otak dan yang sederhana oleh sumsum tulang belakang. System saraf tepi tidak memiliki fungsi koordinasi. Tugas utamanya adalah menyalurkan rangsang-rangsang yang diterima baik dari dalam maupun dari luar tubuh ke system saraf pusat. Sel-sel syaraf yang menghantar implus-implus dari system syaraf tepi ke system syaraf pusat disebut afferent, dan yang menghantar implus-implus dari system syaraf pusat ke system syaraf tepi disebut efferent.
b.      Pengertian Otak
Otak memiliki ± 10 milyar sel syaraf atau ± 90% dari seluruh sel syaraf yang ada pada tubuh kita. Lapiasan teratas pada otak kita mempunyai ketebalan ± ½ inci, merupakan kumpulan berjuta-juta syaraf yang disebut Cortex. Inilah pusat pengelolaan segala hal yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan. Bila otak kita dilihat dari atas, maka akan Nampak dua bagian yang simetris. Kedua belahan yang Nampaknya mirip benar ini disebut hemisfer cerebrum kiri dan kanan. Fungsi mereka berbeda beda .
4.      Pengaruh System Syaraf dan Otak Terhadap Perilaku
System saraf dan otak pada perilaku manusia sangat erat kaitannya dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pada system saraf pusat yang berfungsi mengkoordinasi perilaku seseorang, dari sini dapat di simpulkan bahwa pengaruh system saraf sangat berhubungan. Selain itu system saraf pusat juga bertugas untuk mengkoordinasi alat indera manusia. Sedangkan otak juga sangat mempengaruhi perilaku manusia pada bagian bagian otak mempunyai tugas masing-masing yaitu : Daerah motor, bertugas untuk mengendalikan pergerakan mulut, lidah dll. Girus angular yaitu tempat pengubahan pola-pola penglihatan dari kata yang tertulis menjadi pola-pola pendengaran, korteks penglihatan bertugas untuk melihat kata kata yang tertulis, daerah wernicke , dapat mengerti suatu kata-kata, korteks pendengaran, dapat mendengar kata yang terucap, daerah borca, bertugas untuk menyiapka suatu kata yang ingin diucapkan. [7]
D.    KESIMPULAN
            Dari beberapa pernyataan di atas maka dapat di simpulkan bahwa genetika setiap orang itu pasty berbeda , namun ada juga genetika bawaan dari orangtua setiap manusia. Ketika manusia masih didalam kandungan, dan belum berwujud menjadi seorang manusia maka di butuhkan proses pembentukan wujud manusia, dan proses ini ada kaitannya dengan genetika seseorang. Genetika seorang manusia akan mempunyai persamaan dengan orang tuanya karena mengalami pengalihan genetika dari kedua orangtua ke seorang bayi tersebut.
            Sedangkan evolusi yaitu suatu perubahan secara berangsur angsur dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini dimaksudkan bahwa setelah terjadinya suatu perkawinan antar manusia dan menghasilkan seorang bayi maka kehidupan dua pasangan ini berangsur angsur akan berubah, begitu pula dengan karakteristik perilaku seorang anak dari hasil perkawinan ini. Biasanya evolusi ini dapat dilihat ketika sepasang suami istri melakukan suatu hubungan, setelah itu maka terjadilah evolusi yang berangsur- angsur, mulai dari terjadinya pembuahan didalam kandungan sampai nanti saat lahir dan sampai akhirnya mati. Perubahan yang berangsur angsur itu sangatlah wajar di alami oleh semua manusia.
            Pengaruh gen sangat mempengaruhi evolusi karena, ketika genetika orangtua bagus dan menurun pada anak maka akan berdampak positif bagi perkembangan dan pertumbuhan evolusinya artinya anak akan berevolusi secara baik dan normal, dengan genetika bawaan dari orangtua yang bagus. Saat itu lah peran lingkungan terhadap perilaku berlaku, ketika seorang anak berevolusi secara baik maka perilaku anak tersebut juga akan baik, akan tetapi factor lingkungan juga menjadi pengaruh besar terhadap perilaku seorang anak, oleh karena itu orangtua harus mampu menjaga anak-anaknya dengan sebaik mungkin , agar saat lingkungan tidak mendukung untuk berperilaku baik, seorang anak bisa dikendalikan dengan baik oleh oarangtuanya supaya tidak terjerumus ke dalam keterburukan. Dan sebaliknya jika genetika orangtua tidak bagus maka akan mernurun pula pada seorang anak. Sehingga ini sangat membahayakan seorang anak, ketika orangtua tidak menyadari bahwa perannya sangatlah penting untuk perkembangan dan pertumbuhan anaknya. Oleh karena itu pada jaman sekarang sering terjadi kekerasan antar orang tua dengan anaknya yang mengakibatkan dampak yang sangat buruk bagi orangtua dan juga anaknya.
            Dalam pembahasan dasar biologis perilaku ini juga terdapat pembahasan tentang system saraf dan otak . system saraf dan otak itu sendiri memiliki beberapa pengertian yang dapat disimpulkan sebagai berikut, system saraf yaitu system dimana saraf sangat berperan dalam kehidupan seorang manusia , tanpa adanya system saraf maka manusia tidak akan bisa berbicara, bergerak dll. Dari beberapa kumpulan sel-sel saraf maka terbentuklah otak. Otak manusia yang bisa manusia gunakan untuk berfikir , berfikir sesuatu yang baik bagi dia dan yang buruk baginya. Otak manusia terdapat dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri yang masing-masing dari otak itu memiliki fungsi tersendiri.
            Dari system saraf dan otak maka akan timbul sebuah perilaku yang dimiliki oleh seseorang. Perilaku itu bisa baik dan bisa juga buruk. Tergantung pada setiap individunya, perilaku baik dan buruk itu sendiri akan muncul ketika lingkungan mereka baik atau buruk. Jika lingkungan mereka buruk maka akan berdampak buruk bagi perilaku seseorang, sedangkan jika lingkungan mereka baik , maka dampak baik akan menyelimuti kehidupan seseorang tersebut. Namun bisa juga ketika lingkungan itu buruk seseorang bisa menjadi baik jika dia mampu untuk mengendalikan lingkungan itu sendiri supaya tidak ikut terjerumus dalam lingkungan tersebut.



DAFTAR PUSTAKA


Irwanto,dkk,Psikologi Umum buku panduan mahasiswa,Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama;1997


John w santrock,life-span development perkembangan masa hidup,Jakarta:Erlangga;2002,Edisi Terjemahan

Malcom Hardy dan Steve Heyes, Pengantar Psikologi,Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama;1985

Michael w. passer and Ronald e.smith,Psychology the Science of Mind and Behavior,New York:Mc Graw Hill;2007

Boy Atlaliust Simangunsong's Blog, rabu,03 September 2012, 20.30 WIB








[1] John w santrock,life-span development perkembangan masa hidup, Jakarta:Erlangga;2002,hal 84,Edisi Terjemahan
[3] Michael w. passer and Ronald e.smith,Psychology the Science of Mind and Behavior,New York:Mc Graw Hill;2007,hal 64
[5] John w santrock,life-span development perkembangan masa hidup, Jakarta:Erlangga;2002,hal 96, Edisi Terjemahan
[6] Malcom Hardy dan Steve Heyes, Pengantar Psikologi,Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama;1985, hal 7
[7] Irwanto,dkk,Psikologi Umum buku panduan mahasiswa,Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama;1997,hal 22,23,24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar